Pemberitahuan!

Situs ini terakhir diperbarui tahun 2023, untuk info lowongan kerja terbaru silakan cek di rebrand.ly/radarkerja

Cara Melamar Kerja Lewat Email yang Menarik Bagi Perusahaan

Sabtu, 11 Juni 2022

Hai Rekan Pencaker.id, mencari kerja itu gampang-gampang sulit. Beda cara, beda pula etika dan strateginya. Seperti cara melamar kerja lewat email misalnya.

Kalau kamu rajin buka-buka grup lowongan kerja, niscaya banyak menemukan komplain tentang email melamar kerja. Lalu, bagaimana cara mengirim lamaran via email? simak informasinya dibawah ini.

Sebelum kamu tau cara dan tips melamar kerja via email, pastikan kamu mengetahui cara membuat surat lamaran kerja via email terlebih dahulu. Bagi yang belum tau bisa cari di google contoh surat lamaran kerja via email dan lampirannya.

Setelah surat lamaran kerja dan berkas dokumen sudah siap, kamu hanya tinggal mengikuti tips kirim lamaran lewat email berikut:

Tips Melamar Kerja Lewat Email

Buat kamu yang masih freshgraduate atau belum memiliki pengalaman, tentunya belum tau bagaimana sih cara kirim lamaran kerja via email yang baik dan benar.

Kamu mungkin punya kualifikasi yang baik. Siap kerja dan juga bisa bekerja di bawah tekanan. Namun, semua hal itu bisa jadi percuma apabila kamu tidak memenuhi etika dasar mengirim pekerjaan di email.

Apa saja hal-hal penting terkait etika mengirim email lamaran kerja yang sering dilupakan banyak orang?

Mari kita simak cara mengirim CV lewat email yang baik dan benar supaya email kamu tidak diabaikan oleh pihak user perusahaan:

Jangan Lupa Isi Subjek Lamaran Kerja Saat Melamar Kerja Via Email

Beberapa lowongan kerja memberikan syarat tentang bagaimana kata kunci subjek yang harus dicantumkan oleh pelamar. Beberapa lainnya tidak memberikan syarat tersebut.

Jika ada syarat untuk mencantumkan subjek tertentu pada email atau surel, maka cantumkanlah. Pasalnya jika tidak, email tak akan dilirik.

Perusahaan berpikir bagaimana bisa seorang pelamar akan mematuhi setiap SOP pekerjaan apabila hal dasar saja tidak dipenuhinya?

Bagaimana jika tidak ada persyaratan tentang subjek yang wajib dicantumkan? Kalau sudah begini, maka kamu-lah yang harus menentukannya sendiri.

Tulis subjek dengan bahasa formal, singkat, padat, dan tentu sesuai dengan PUEBI alias Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia.

Contoh subjek lamaran kerja yang sopan misalnya seperti “Lamaran Kerja untuk Posisi XX”, dan sebagainya. Perhatikan juga apakah perusahaan memberikan lowongan dalam bahasa Inggris atau bahasa Indonesia.

Memberikan Salam dan Kalimat Pembuka di Body Email

Ini dia hal yang sering dilupakan oleh para pencari kerja: kalimat pembuka di body alias di badan surel.

Tahukah kamu, bahwa ini merupakan kesalahan yang cukup fatal? Pasalnya, salam dan keterangan di badan surel adalah etika paling dasar yang menentukan sopan santun pelamar.

Meskipun CV pelamar menarik, begitu pula portofolio yang dilampirkan, pihak perusahaan sudah tidak suka terlebih dahulu dengan kondisi ini. 

Bahkan, di berbagai grup lowongan kerja, hal ini sering dikeluhkan oleh para users dan HRD officers.

Tentu kamu tidak mau surel berakhir di tempat sampah email alias Trash. Untuk itu, perhatikan benar-benar ya masalah ini. Berikut contoh body email lamaran kerja yang baik.

Buka dengan salam. Misalnya, kepada yang terhormat, salam hormat, dan sebagainya. Kemudian lanjutkan dengan keterangan mengenai bagaimana kamu mendapatkan lowongan ini. Ikuti dengan ketertarikan untuk melamar di posisi itu.

Setelah itu, jangan lupa perkenalkan diri. Tak perlu terlalu panjang. Cukup sebutkan nama panjang kamu, latar belakang pendidikan, dan skill. Setelah itu, tutup dengan harapan besar untuk diterima pada posisi itu dan kontak kamu.

Tulis dengan bahasa baku, baik dalam bahasa Inggris maupun bahasa Indonesia ya. 

Melampirkan Semua File yang Diminta Perusahaan

Kini saatnya beralih pada isi. Setiap perusahaan memiliki kriteria berbeda-beda dalam membuka lowongan kerja. Ada yang hanya mensyaratkan CV saja. Namun, ada juga yang mensyaratkan CV, Portofolio, dan juga contoh karya. 

Perhatikan betul-betul apa yang dibutuhkan sama perusahaan, ya. Jangan sampai salah lampiran. Karena, ini bisa menjadi filter pertama bagi perusahaan untuk menerima maupun menolak lamaran pekerjaan kamu.

Menamai File Lampiran

Meskipun perusahaan memang membutuhkan isi dari lampiran, tetapi penamaan lampiran juga dibutuhkan.

Namai lampiran, baik CV maupun lampiran portofolio, dengan nama yang sopan. Jangan gunakan tambahan kata-kata seperti “fix” dan sebagainya yang menunjukkan bahwa kamu sering melakukan kesalahan dalam membuat lampiran.

Membuat CV yang Menarik

Di manakah kamu membuat CV? Apakah kamu membuatnya di Microsoft Word dan menggunakan template putih biasa. Besar kemungkinan, jika kamu pada perusahaan swasta yang modern atau perusahaan startup, mereka tidak terlalu tertarik pada CV itu.

Cobalah untuk buat CV dengan pewarnaan yang menarik. Misalnya, dengan menggunakan aplikasi di ponsel yang bisa dihubungkan ke komputer. Kelebihan dari aplikasi itu adalah bisa diakses di ponsel, dan memiliki banyak template CV menarik gratis, bahkan bisa disesuaikan dengan field pekerjaan.

Selain itu, jangan lupa buat menyimpan CV dalam format PDF. Format CV dalam bentuk Word, selain kurang sopan, juga berpotensi disunting orang lain dan disalahgunakan.

Di aplikasi itu, kamu bisa menyimpan CV dalam format PDF atau pun JPEG dan PNG.

Alasan Mengapa Kamu Harus Coba Melamar Kerja Via Email

Sudah ada banyak platform pencari kerja yang mempermudah kamu untuk cari kerja. Bahkan, banyak di antaranya yang memberikan button untuk langsung melamar.

Namun, kenapa mengirim lamaran via email dianggap masih efektif? Meskipun kamu sudah mengirim via platform lowongan kerja, tetapi mengapa kamu tetap wajib mempertimbangkan surel?

Berikut beberapa alasan yang dapat dijadikan bahan pertimbangan kamu:

  • Tidak semua perusahaan menaruh lowongan di platform pencari kerja. Jadi, kamu juga harus tetap mengirim surel. Biasanya, lowongan ini bisa ditemui di situs resmi perusahaan atau grup-grup lowongan kerja.
  • Meskipun perusahaan-perusahaan menaruh lowongan melalui platform pencari kerja, tetapi lebih baik kamu juga mengirimkan email lamaran ke perusahaan bersangkutan. Jaga-jaga saja, siapa tahu perusahaan tidak update lamaran di platform
  • Jika perusahaan tetap menengok lamaran kamu, tidak ada salahnya mengirim surel juga. Memang lebih rumit, tetapi menunjukkan niat untuk diterima dan bekerja di perusahaan tersebut.

Baca: Cara Melamar Lewat Jobstreet

Kesalahan yang Sering Dilakukan Secara Tidak Sengaja Saat Melamar Kerja Via Email

Selain tata krama, ada banyak kesalahan tak disengaja yang sayangnya sering dilakukan para kamu. Apa sajakah itu?

  • Salah mengirim lamaran ke perusahaan lain. Saking banyaknya pekerjaan yang dilamar, kamu salah mengirim email lamaran. Ini agak fatal karena jelas perusahaan itu tak akan menerima kamu
  • Salah menulis alamat email perusahaan, berakibat pada surel yang tak pernah sampai ke alamat tujuan
  • Salah menulis nama perusahaan. Perusahaan merasa kamu tidak niat dalam melamar pekerjaan
  • Mengirimkan surel kosong tanpa lampiran kemudian memperbaikinya. Meskipun tidak sengaja, betul-betul hindari hal ini. Perusahaan sedikit kesulitan menerima orang yang kurang teliti.

Kesimpulan

Mengirim lamaran via email yang benar itu relatif, tergantung beberapa aspek dan kondisi tim rekrutmen maupun perusahaan yang kamu lamar. Kamu harus rajin googling dan cari tau seperti apa contoh surat lamaran kerja via email yang menarik agar lamaran yang kamu kirim bisa memikat hati recruiter.

Nah, begitulah tata cara melamar kerja lewat email yang baik dan benar. Selama kamu memperhatikan betul bagaimana kiat yang betul dan teliti dalam melihat persyaratan perusahaan, maka cara melamar kerja lewat email bakal lebih mudah diaplikasikan.

Segera praktikkan cara melamar kerja lewat email di hp ini dan jangan lupa buat mencoba semua peluang. Hindari sifat picky dalam memilih pekerjaan, terutama fresh-graduate, karena semua pekerja pasti memulai dari nol untuk bisa mencapai karier terbaik di perusahaan impian.